Pemburu Sunset Candi Ijo, Yogyakarta
Sore yang cerah di hari rabu ini adalah hal langka terjadi dalam beberapa hari terakhir. Lazimnya hujan dan mendung kerap mewarnai pergantian matahari dan bulan setiap hari. Saya bersyukur atas nikmat Tuhan yang tiada akhir diberikan-Nya di setiap saat.
"Sore hari seperti ini enaknya jalan, mumpung cuaca lagi bersahabat" Pikirku.
List daftar tujuan dalam kepala mulai bermunculan. Namun pertama-tama yang kulakukan adalah berjalan ke depan kos dan menatap langit di empat arah mata angin. memastikan tidak adanya awan menggumpal dan gelap adalah langkah awal yang baik untuk mengetahui apakah bisa jalan-jalan jauh atau dekat. Alhasil, awan menggumpal tak terlihat sejauh pandangan mata ini. Tujuan sudah terpilih, ya itu adalah "Candi Ijo".
Menurut wikipedia, Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer arah tenggara Candi Ratu Boko. Arahan yang tidak begitu sulit jika mengerti betul posisi candi Ratu Boko.
Bergegas menyiapkan peralatan tempur perjalanan kali ini, tripod, kamera, handphone, headset, buku, dan tentunya dompet. Semua siap dan berangkat meluncur pukul 3.32 PM dari jalan Monjali menuju candi ijo. Dalam waktu kurang lebih 35 menit menelusuri padatnya kota Jogja dan pedesaan di kawasan Prambanan, akhirnya sampai juga di lokasi cagar budaya tersebut. Tampak sepi dan hanya ada beberapa buah kendaraan pengunjung. Retribusi untuk masuk dalam candi ini belum ditetapkan sehingga pengunjung bisa masuk secara gratis. Gratis tidak serta merta memberikan pemandangan yang dibawah strandar. Begitu memasuki kawasan candi, terlihat candi berdiri tegak dan dikelilingi rumput hijau tanpa ada sampah yang mengganggu pandangan.
Menurut saya, candi ini tidak kalah eksotis dengan candi-candi yang sudah terkenal sebelumnya seperti Ratu Boko, Borobudur, bahkan prambanan sekalipun. Indonesia adalah negara dengan segala jenis berjumlah 1001. Dimulai dari 1001 suku, 1001 bahasa, 1001 candi, 1001 sambal, 1001 kuliner dan 1001 lainnya yang sangat mempesona.
Terlepas dari kekagumanku pada warisan nenek moyang ini, bergegas kamera keluar dari dalam tas dan mengabadikan segala momen yang ada. Jepret sana jepret sini dan tak terasa waktu terus berputar hingga matahari akan segera meninggalkan hari ini.
Kembali saya menemukan harta karun di perjalanan ini, apalagi jika bukan sunset yang eksotis dipadupadankan dengan warisan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah. Sungguh ingin rasanya berada di tempat ini tiap waktu memandangi hal-hal indah dan keluar dari kepenatan rutinitas.
Jika teman teman ingin mengunjungi candi tersebut, dapat dengan memasukkan koordinat ini :
Latitude S 47' 1.7''
Longitude E 110 30' 44.3''
Koordinat tersebut adalah hasil marking saya di candi ijo. Apalagi yang anda tunggu guys, ayo menikmati pesona indahnya Indonesia dari berbagai macam seluk beluk. Nikmati dan telusuri negerimu dulu baru bisa mengatakan bahwa negeri orang lebih baik. Angkat tas dan mari keliling Indonesia. Mencari surga? Maksud kamu Indonesia?
-Salam penulis-
*Seluruh foto adalah karya penulis tanpa rekayasa dan editing
0 comments: