Pesona Indah Gunung Lawu
Sebuah cerita dari Gunung Lawu
"Dunia begitu sempit hingga akhirnya secara sadar dan tidak sadar kita terhubung satu dengan yang lainnya"
Gunung Lawu adalah salah satu gunung tertinggi di jawa (kalau gak tinggi bukan gunung namanya). Gunung Lawu berada berada diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yakni di kabupaten Karanganyar, Wonogiri (Jawa Tengah), Magetan, Ngawi (Jawa Timur). Status dari gunung ini adalah istirahat (tidur siang hehe) yang mana sewaktu waktu dapat kembali menjadi aktif seperti gunung api lainnya sumber : wikipedia.
Awal mula perjalanan kali ini adalah saat adanya hari kosong di bulan Mei yakni kamis 9 mei 2013 sehingga rencana indah jalan-jalan singkat mulai terngiang-ngiang. Pada saat itu yang terpikirkan adalah jalan-jalan, murah dan menyenangkan hingga akhirnya tercetus pengen naik gunung. Gue yang sebenarnya bukan mahasiswa pecinta alam namun cukup senang dengan kegiatan alam seperti naik gunung, mungkin karena back to nature kali ya? Tanpa polusi, kebisingan dll haha. Singkat cerita ada tawaran untuk naik gunung seminggu sebelum 9 mei 2013 dan gunung yang ditawarin pun adalah gunung Lawu. Gunung dimana belum pernah saya sentuh (apa-apaan menyentuh gunung).
Kami berangkat dari Jogja menuju Solo bertiga ada gue, Jane dan Hardien. Berangkat pukul 4.30 pm, Rabu 8 mei 2013 hingga tiba di solo sekitaran pukul 6.15 pm. Tour guide menuju Lawu adalah sahabat dari Jane yang akan naik bareng kami. Mereka menunggu di sekitaran UNS (kebetulan anak UNS juga) untuk berangkat bareng ke pos pendakian di Magetan (cemoro sewu). FYI yang gue kenal tuh hanya Jane dan Hardien tok (karena dari satu jurusan), sisanya adalah kawannya Jane sehingga agak kaku ngomongnya hahaha, secara mereka lebih banyak dari kami dan mereka sudah cukup akrab satu sama lain.
Menurut cerita jalur pendakian cemoro sewu ini adalah jalur naiknya pak presiden Soeharto dulu kala (kalau gak salah dengar). Jaur pendakiannya berupa tangga yang disusun dari batu-batu alam dan cukup menanjak. Sekitar pukul 8.15 pm kami tiba di pos cemoro sewu, sudah hal biasa bila kaki gunung itu udaranya dingin namun yang kali ini beda karena sangat dingin dibandingkan dengan gunung-gunung yang pernah saya datangi sebelumnya.
|
Pos Cemoro Sewu |
Pendakian kami mulai setelah menitipkan motor pada rumah titip disekitaran pos pendakian. Dengan semangat aku mulai menjajaki tanah gunung ini. Pada awalnya jalur masih berupa tanah dan lama kelamaan jalur tersebut menjadi menyerupai tangga. Perjalanan menuju puncak umumnya ditempuh sekitar 8 - 10 jam, cukup lama untuk sebuah gunung yang telah memiliki jalur fix. Setiap beberapa saat kami berhenti untuk istirahat sejenak melepas lelah sekaligus adaptasi diri dengan lingkungan baru dengan suhu yang beda dari biasanya.
|
Saat istirahat (Lulu, Rusydan, Jane, Nita, Jofan, Rina) |
Krik krik krik suara jangkrik dan hewan malam mulai terdengar seiring jam di tangan menunjukkan bahwa malam semakin larut dan segera menjelang fajar. Kelompok pendaki ini terpecah menjadi dua kelompok, kelompok yang jalan didepan itu aku, Rina, Hardien, Lulu dkk sedangkan yang lain tertinggal beberapa meter dibawah kami. Entah apa kami yang terlalu cepat apa teman kami yang lambat. Karena keadaan mulai hening saya pun berusaha mencairkan suasana agar sepanjang perjalanan semakin akrab diantara kami.
Pagi mulai menjelang dan kami sudah melihat hargo dumilah (puncak gunung lawu), sebelum menuju puncak kami menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat shubuh berjamaah disebuah gubuk kecil. Air wudhu yang muncul dari mata air alami memberikan sensasi tersendiri. Dingin adalah sugesti awal dan ternyata melebihi dari kata dingin yang dibayangkan saat telah menyentuh air tersebut sebab serasa ada jarum yang sungguh dingin menusuk tulang. Rasa senang dan bangga bisa di puncak Lawu dengan selamat, sebuah kekaguman muncul dari dalam lubuk hati ini bagaimana Allah menciptakan semuanya dengan begitu indah dan megah.
|
Puncak Lawu |
|
Tugu Puncak Hargo Dumilah |
Sejenak saya berdiam diri sambil menikmati indahnya alam ini di puncak lawu sambil bertasbih kepada Allah SWT atas ciptaannya yang mengagumkan. Beberapa saat kami turun dan diajak ke warung. Hah warung? Ya sayapun tercengang karena ternyata dipuncak gunung lawu ada penjual. Dan itu yang memudahkan para pendaki yang mau makan dan minum karena cukup dengan membeli. Sebenarnya dengan adanya penjual di puncak lawu ini menunjukkan kegigihan masyarakat untuk mencari berkah rejeki walaupun harus dengan kerja keras membawa logistik dari bawah hingga puncak.
|
Ini dia penampakan warung puncak lawu |
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 am dan sebelum kami turun gunung, ada satu hal yang harus dikunjungi yaitu istana botol. Apa itu istana botol?Istana botol adalah istana botol. Tempat tersebut terbuat dari botol-botol para pendaki yang dibuat menjadi sebuah bangunan.
|
Istana Botol
dari kiri ke kanan(Hardien, Jane, Saya) |
Jalan turun ke pos pendakian kami melalui cemoro kandang yang jalurnya lumayan landai namun cukup panjang. Jalur ini kami ambil untuk menikmati indahnya bumi Lawu ini. Waktu yang ditempuh untuk turun kurang lebih setengah dari waktu naik dan itu sangat singkat. Disepanjang perjalanan tak ada salahnya bernarsis ria untuk mengabadikan momen ini hahaha.
|
Wahyu Geodesi 2011 |
|
Jane Warda Karima Geodesi 2011 |
|
Jofan |
|
Hardien Geodesi 2011 |
|
Rina |
|
Lulu Kartika |
|
Momen istirahat 1 |
|
Momen istirahat 2 |
Sesampainya di pos pendakian ada satu hal lagi yang membuat saya kaget bukan kepalang. Dunia itu tidak selebar yang kita kira karena setelah bercakap-cakap cukup lama akhirnya saya baru menyadari bahwa Rina adalah teman SD saya sewaktu di Bau-bau dan pisah karena sama-sama pindah sekolah sewaktu kelas 2. Setelah sekian lama akhirnya ketemu lagi dengan teman SD yang sebenarnya adalah hal kebetulan.
Mendaki gunung adalah sarana pertemanan yang baik, disana diajarkan berbagi, menjaga sesama, sosial antar satu dengan yang lain dapat terlihat namun harus diperhatikan bahwa kita sebagai umat manusia tidak seharusnya melakukan perbuatan yang merusak. Ada pesan yang sering saya dengar dari teman-teman pecinta alam yakni "Jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan memburu apapun kecuali waktu dan jangan meninggalkan apapun kecuali jejak demi kelestarian alam ini".
Akhir kata dari cerita ini pulang dengan capek haha namun dapat pengalaman baru diantaranya teman SD yang dulu terpisah kini ketemu lagi, dapat teman baru dll. Kembali saya mengatakan bahwa bahagia itu sederhana sesederhana tertawa bersama kalian kawan.
|
Bahagia itu sederhana. |
SALAM KENAL SEMUA,…!!!
ReplyDeleteDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI JAYABAYA Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat AKI JAYABAYA..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib AKI JAYABAYA…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer AKI JAYABAYA 082 333 390 858.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH BANYAK ATAS BANTUANNYA AKI JAYABAYA…
…=>AKI JAYABAYA<=…
CALL/SMS : 082333390858
{{=>KLIK DISINI CARA MENDAPAT ANGKA RITUAL GOIB AKI JAYABAYA 100% TEMBUS<=}}