Kemah Kerja Teknik Geodesi UGM 2014
( 24 januari 2014 - 20 Februari 2014 )
Pada kesempatan kali ini aku akan sedikit bercerita tentang pengalaman yang sebenarnya hampir satu semester yang lalu namun sayang untuk tidak dituliskan, pengaman itu adalah kemah kerja 2014 Geodesi UGM. Kemah kerja adalah salah satu mata kuliah wajib di teknik Geodesi UGM. Menurut arti kata harfiahnya "Kemah = menginap" dan "Kerja = bekerja / praktikum" sehingga Kemah kerja yang sering disebut KK adalah Praktikum pada suatu wilayah dengan full berada di wilayah tersebut hingga proses lapangan berakhir. KK memiliki bobot SKS sebesar 3 SKS sehingga cukup berpengaruh pada nilai kumulatif semester maka dari itu wajib, kudu, harus dapat "A".
Kemah kerja kali ini berlangsung di Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulonprogo, berlangsung kurang lebih selama satu bulan penuh dengan rincian kasar 1 minggu persiapan, 2 minggu lapangan dan 1 minggu Studio (kampus). Kemah kerja ini dilaksanakan pada liburan akhir semester ganjil yakni semester 5 ke semester 6 pada tanggal 24 januari 2014 hingga 20 Februari 2014 dan dengan sistem bahwa yang berhak ikut dalam KK adalah mahasiswa yang telah menempuh beberapa mata kuliah wajib tertentu seperti IUT 1, Survei Topografi, Survei Digital, Survei GNSS dll. Sistem lainnya adalah harus membayar uang untuk kehidupan selama kemah kerja (tempat tinggal, transportasi, makan) yang kala itu kurang lebih sebesar Rp 980.000. Perlu diketahui kalau KK ini merupakan kerja tim sehingga aku pun perlu membentuk sebuah tim dan akhirnya terbentuklah regu 15 (Wahyu hidayat, Azidan Praditya, Wildan Wahyu S, Hesti Nur Septa, Septi Dwi Astuti) yang diketuai oleh aku sendiri.
Minggu 1
Minggu pertama adalah minggu persiapan. pada minggu ini kami diberi pelatihan tentang teknik survei pemetaan dilapangan nanti, penyegaran pengetahuan kami terhadap alat survei, penjelasan TOR (term of reference) pemetaan yang harus dicapai, tes alat hingga kalibrasi alat, pre test dan ujian praktek.
Pretest berupa tes tertulis dengan tipe soal pilihan ganda berjumlah kurang lebih 90 - 100 nomor dan mencakup mata kuliah yang telah diambil pada semester 1 hingga semester 5. Selanjutnya penjelasan TOR berupa penjelasan kerangka standar yang harus dipenuhi oleh kami dalam melakukan pemetaan di Pengasih, Kulon Progo.
Pada minggu pertama ini akan diundi alat survei yang akan kami gunakan selama KK2014. pengundian bersifat mutlak dan dilakukan dihadapan dosen pengampu. Suatu kebetulan kami memperoleh alat Leica TS02 yang notabene merupakan alat yang kurang familiar dikalangan kami.
Tampilan Leica TS02 (Sumber : http://www.surveyequipment.com/images/leica-flexline-ts02-plus-angle.jpg) |
Mungkin sudah ditakdirkan bagi kami untuk mendapat ilmu lebih dengan belajar karakteristik alat ini secara otodidak. Pada saat melakukan pengecekan kolimasi dan kesalahan indeks vertikal pada alat ini tidak menemui masalah yang cukup berpengaruh sehingga kami memutuskan alat ini siap digunakan pada saat dilapangan nanti.
Minggu 2-3
Intro...
Hari yang dinanti-nantipun telah tiba, hari itu adalah hari pemberangkatan dari Geodesi menuju tempat bertarung selama 2 munggu di Pengasih, Kulon Progo. Sesuai instruksi dosen pengampu (Pak Bambang selaku ketua KK2014) kami harus berada dikampus pukul 7 pagi untuk keberangkatan dan menurut info kami akan berangkat menggunakan bus sejumlah 4 buah bus dan sebuah mobil pickup.
Perjalanan dari Jogja-Pengasih sekitar 2-3 jam hingga akhirnya kami tiba di pondokan. Tiap-tiap regu bergegas merapikan alat survei masing-masing yakni berupa ( Total station, pole, reflektor, prisma, patok poligon, palu, paku, pita ukur, rol meter dll kedalam kamar masing-masing). pembagian kamar yang sangat beruntung karena kamarku berada paling ujung bersama Bayu Tri Wibowo, Hamari Sikyarto, Azidan Praditya, Rio Andi Pancarka dan Iqbal Tawakal yang notabene asik buat main haha.
Hari Pertama
Hari pertama adalah hari penentuan masa depan kami apakah akan bernasib buruk atau sangat buruk haha sebab pada hari ini pembagian lokasi proyek dengan kondisi lokasi ada yang dekat (bersebelahan dengan penginapan), ada yang jauh, ada berupa sawah dan ada pula berupa perkebunan lebat. Entah apa yang merasuki regu ini sehingga kami memperoleh lokasi 15 yang cukup jauh. Target hari pertama adalah orientasi medan serta pemasangan patok titik poligon. Pukul 2 siang seluruh tim berangkat ke lokasi masing-masing dengan berjalan kaki bersama dosen pembimbing lapangan masing-masing kelompok. FYI : Dosen Pembimbing lapangan ini bertugas membimbing kelompok untuk mencapai targetnya. Setiap DPL membawahi 3 kelompok dan tiap-tiap DPL akan digantikan sebanyak 3 kali selama 2 minggu tersebut yakni pada saat pengukuran kerangka pemetaan, detil dan penggambaran. Dosen DPL pertama kami adalah pak bambang sekali ketua Panitia KK2014. kami dibimbing dan diarahkan pada lokasi 15 serta diberi batasan area yang akan dipetakan. Setelah dijelaskan beebrapa hal kami berangkat untuk melakukan eksplorasi (cielah) seperti orientasi medan serta penggambaran sketsa dan pemasangan patok poligon.
Pada hari pertama kami sekelompok yang benar-benar masih bingung tentang lokasi pemetaan akhirnya memutuskan untuk pemasangan patok poligon seadanya sebab sehabis pulang ke basecamp kami harus presentasi tentang sketsa dan bentukan poligon kami. Alhasil 18 buah titik poligon kami pasang dengan waktu relatif sempit karena pada saat itu waktu menjelang magrib. Sesuatu yang terdugapun terjadi pada saat presentasi, yakni kami diwajibkan maksimal jumlah titik poligon adalah 12 maka dari itu kami harus merombak titik poligon yang telah kami pasang. Buyar seluruh rencana yang telah ada sebelumnya pada pikiranku.
Hari Kedua
Pada hari ini kami berangkat awal sekitar pukul 6.30 pagi setelah sarapan sebab ada tanggungan harus mereduksi jumlah titik poligon dan mengubah sketsa dari bentuk poligon utama. Target hari kedua adalah pengukuran kerangka kontrol horizontal jadi pada hari itu kami sekalian membawa peralatan penuh berupa TS02, roll meter, prisma dan statif. Melakukan reduksi titik poligon tidak semudah yang kami bayangkan, mencari celah kecil diantara dedaunan itulah yang kami laksanakan. Kurang lebih pukul 10.10 am kami memulai untuk pengukuran KKH dengan dimulai dari titik poligon 1. Jumlah titik yang diukur tidak maksimal karena waktunya telah terpotong dengan reduksi titik poligon saat pagi sehingga kami hanya mengukur 3 buah titik saja.
Pengukuran kkh dan kkv |
Presentasipun tiba, kami melakukan presentasi bentuk poligon yang telah direvisi dan total titik yang diukur, ternyata progres kelompokku jauh ditinggal sama teman-teman yang lain jadi dalam hati harus bisa memenuhi target yang ketinggalan di hari ketiga.
Hari Ketiga
Seperti sebelumnya berangkat paling pagi dengan membawa persenjataan penuh kamipun melangkah meninggalkan basecamp untuk mengejar ketinggalan kami. Pagi itu kelompook kami sengaja tidak sarapan pagi dengan asumsi nanti saja cari makan dilokasi pemetaan, eh tak tahunya disana ternyata tidak ada penjual makanan dan akhirnya lemas setengah mati pada saat pengukuran.
Saking malasnya memegang payung |
Alhamdulillah, syukur pada tuhan pada hari ketiga kami telah menyelesaikan pengukuran KKH dan pulang untuk melakukan perhitungan bowdith karena saat itu dilokasi sedang mendung dan menjelang magrib. Pada saat perhitungan hati ini mau menangis karena ternyata tidak masuk TOR yang telah ditentukan sehingga kembali lagi-lagi kami harus memutar otak bagaimana caranya untuk bisa untuk masuk TOR dan tidak ketinggalan teman-teman yang lainnya. Ah hari yang sangat panjang dan melelahkan, semalaman kami mengerjakan bowdit bagaimana bisa data kami tidak masuk TOR? Seluruh data telah dicek untuk memastikan tidak ada yang salah ketik atau salah operasi. Pada saat presentasi ternyata teman-teman yang lain sebagian besar telah menyelesaikan bowdit dan memiliki ketelitian yang tinggi jauh diatas TOR. Satu hal yang luput dari pengawasan kami adalah kami tidak melakukan pengukuran KKV sembari pengukuran KKH kemarin sehingga kami juga ketinggalan pada bagian itu. Besok harus mengukur ulang untuk KKH dan mengukur KKV itu yang ada dalam benak kami.
Iseng-iseng konsultasi dengan dosen pembimbing dan beliau mengatakan bahwa besok pagi kami menghadap untuk cek kalibrasi alat karena dikhawatirkan karena faktor alat. Malam yang panjang dengan beban di kepala yang membuat tidur tak nyaman.
Hari Keempat
Hari ini adalah hari terakhir dari jadwal untuk pengukuran kerangka kontrol KKH dan KKV jadi mau tidak mau pada hari ini keduanya harus selesai dan masuk kedalam TOR. Berangkat paling pagi dibanding yang lain itulah yang kami lakukan untuk mengejar ketinggalan yang jauh ini. Sesampainya dilokasi dengan semangat 46 45 kami mengukur ulang semua titik yang sebenarnya hal ini mubadzir dilakukan jika kemarin-kemarin sudah masuk dalam TOR.
Hari ini kami diuji kesabarannya oleh alam karena alam pada saat itu sedang ababil gak jelas, ketika kami sedang melakukan pengukuran malah gerimis sedangkan saat kami beres-beres karena gerimis tak diduga hujan pun terhenti, begitu terus yang terjadi di hari keempat. Tapi kami mengucap syukur karena dalam satu hari kami dapat menyelesaikan pengukuran KKH dan KKV. Pulang dalam gelap malam sambil was-was dalam hati apakah KKH dan KKV kali ini masuk TOR apa tidak. Saat presentasipun tiba hampir seluruh kelompok telah selesai KKH dan KKV sekaligus nilainya masuk dalam TOR dan siap melakukan pengukuran detil besok pada hari kelima sedangkan kami belum dapat melakukan hal tersebut karena ternyata nilai KKH dan KKV yang telah kami ukur belum masuk TOR, ya sangat mengecewakan. Semalaman penuh kami melakukan editing data supaya memastikan tidak adanya data blunder saat pengolahan dan ternyata semuanya benar sesuai data lapangan dan itu berarti mengukur ulang (lagi).
Hari Kelima
Hari-hari sebelumnya berangkat pagi sehingga hari ini kami memutuskan berangkat normal yakni jam 7 setelah sarapan. Pukul 7.30 am kami melakukan pengukuran ulang pada beberapa titik yang dianggap memiliki kesalahan paling besar. Sembari melakukan pengukuran kami melakukan penghitungan bowdit dan syukur alhamdulillah dengan hanya mengukur beberapa titik kami dapat masuk TOR KKH sedangkan untuk KKV kami masih mengukur ulang beberapa titik yang lain. Hari itu adalah hari jumat jadi targetnya adalah setelah shalat jumatan kami wajib mulai pengukuran detil dengan syarat sebelum jumatan KKH dan KKV telah masuk dalam TOR. Alhamdulillah TOR pun tercapai sesuai target yakni sebelum jumatan, sungguh melegakan karena sudah menyelesaikan ketertinggalan KKH dan KKV kami.
Selepas Jumatan bergegas menuju lokasi pemetaan detil karena memang pada hari kelima hingga hari kedelapan adalah jadwal untuk pengukuran detil. Ya sudah pasti hasil detil kami pada hari kelima adalah tidak maksimal karena hanya setengah hari yang tersedia bagi kami untuk mengukur detil. Namun semua harus disyukuri dengan jumlah detil yang kami ukur. Malam saat presentasipun tiba dan semua mempresentasikan hasil pengukuran detil yang telah dilakukan. Kelompok lain dnegan bangga mengatakan 100 titik, 90 titik dan ternyata kelompok kami paling sedikit dengan jumlah detil kurang lebih 30 titik (memalukan). Ya mau diapakan lagi memang begitulah keadaanya.
Hari Keenam - Hari Kedelapan
Hari pengukuran detil |
Mengapa pada hari keenam hingga hari kedelapan saya rangkap? Ya karena kegiatannya adalah detil saja hehe. Pengukuran tiap hari tanpa lelah dengan kondisi cuaca tak menentu, berangkat paling pagi dan pulang paling malam. Begitulah kelompok fighter ini beraksi tiap hari. Ketertinggalan dari kelompok lain saat pengukuran KKH dan KKV kami kejar pada hari-hari detil ini. Satu hal yang perlu diperhatikan pada saat pengukuran detil adalah jangan mengukur sesuatu yang tidak berguna karena tidak tergambarkan dalam peta. tiap malam setelah pengukuran kami selalu melakukan pengecekan data dengan cara plotting pada autocad dan melihat dimana bagian yang perlu dilakukan pengukuran lagi esok harinya. Dengan cukup kerja keras tiap hari akhirnya semua itu dapat tercapai hingga pada hari kedelapan yang harus melakukan plotting gambar pada autocad dan surpac.
Sesi Istirahat pengukuran detil
|
Pada hari kedelapan kami melakukan presentasi hasil akhir detil dan saat itu adalah pertama kalinya kami bangga karena pada hari kedelapan dapat mengejar progres kelompok lain, sungguh kerja keras sangat keras. Alhamdulillah, semua dapat kembali berjalan normal pada hari kedelapan berkat kerja keras tim ini.
Hari Kesembilan - Hari Kesebelas
Hari-hari ini adalah hari istirahat dari pekerjaan lapangan karena pada rentang hari tersebut digunakan untuk desain peta pada surpac. Syukur karena kami telah menyelesaikan pengukuran lapangan dan hanya berusaha melakukan editing data detil saja dikamar. Tiap malam kami harus melakukan pelaporan progres plotting yang kami lakukan pada dosen DPL penggambaran kami Pak Heri Sutanta.
Proses plotting dan olah data |
Hari-hari plotting adalah hari-hari paling santai dalam proses lapangan ini jadi pada malam hari sudah tidak banyak yang terjaga hingga larut malam untuk olah data. Pada malam kesebelas ada satu buah tugas yang ahrus kami laksanakan yakni pembuatan petunjuk penggunaan Alat Leica TS-02 lengkap dengan tata cara pengukuran dan download datanya. Hal itu tidak terlalu berat dibandingkan dengan semua yang telah kami lakukan selama minggu-minggu awal. Akhirnya pada hari akhir kami berhasil menyelesaikan proses plotting ini. Betapa bahagianya hidup ini :)
Hari Terakhir
Hari terakhir ini digunakan sebagai hari untuk melakukan pengecekan peta atau yang dikenal uji peta. Uji peta adalah melakukan pengujian secara acak terhadap detil-detil yang ada pada peta apakah sesuai dengan keadaan sesungguhnya atau tidak. Pada hari ini adalah hari terakhir menuju lapangan jadi kami sangat semangat untuk melakukan uji peta pada hari ini.
Uji Lapangan |
Uji peta bertujuan untuk mengetes apakah kami sudah bisa diandalkan dalam membuat peta topografi atau masih perlu belajar lagi. Malam harinya adalah malam presentasi untuk mengumumkan hasil uji peta yang telah dilakukan. Pada malam itu keakuratan dan kepresisian tiap-tiap kelompok dapat terlihat dan ternyata kelompokku masih belum masuk dalam TOR 90 persen yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing tapi tak apalah yang penting kami sudah melakukan usaha terbaik.
Selepas presentasi hasil semua diinstruksikan untuk menuju kamar masing-masing guna mengemasi peralatan survei dan peralatan pribadi karena esoknya adalah hari kepulangan ke Jogja setelah sekian lama di Pengasih. Entah siapa yang memulai hingga ada yang mengajak nge-war Counter Strike pada malam itu. Dalam benakku apa salahnya bermain dimalam terakhir dan pada saat itu kami lengkap satu angkatan yang notabene susah dikumpulkan pada waktu-waktu lainnya. War dimulai dengan pertandingan kamar zona utara melawan zona selatan di bawah naungan rembulan dan malam dingin saat itu. Perang ini kami mainkan hingga akhirnya bubar dikarenakan alam sudah menunjukkan bahwa akan hujan, ya apa daya hujan tak bisa terelakkan namun dalam hati sudah sangat puas karena dapat bersenang-senang haha.
Hari Kepulangan
Hari ini adalah hari kepulangan kami menuju Jogja. Seluruh peralatan surbei diangkut terlebih dahulu ke pickup dan kami menyusul menggunakan bus yang sama saat mengantar kami ke Pengasih. hari ini begitu cerah ceria, setiap orang memancarkan senyum lega dan tertawa lepas setelah 2 minggu bersama di pengasih layaknya makrab panjang. Sesi foto bersama dosen adalah hal terakhir sebelum kami benar-benar pulang ke Jogja. Kepulangan ini membawa PR berupa laporan dan responsi namun itu adalah pekerjaan belakangan dan tidak dapat menutup kebahagiaan kami pagi ini. Terima kasih bapak-ibu dosen, terima kasih warga dusun Drewolo, terima kasih kawan-kawan 2011, terima kasih regu 15 yang telah berjuang sekuat tenaga.
Full Team |
0 comments: