TOP NEWS

My way of joking is to tell the truth. That's the funniest joke in the world -Muhammad Ali-

Tuesday, May 5, 2015

Tikus + Buaya = Super predator

"Saya benci tikus dan saya benci buaya tapi saya lebih benci dengan tikus bersifat buaya"
      Tikus, siapa yang tidak mengenal salah satu hewan pengerat ini. Hobinya nongkrong di tempat gelap nan jorok. Biasanya mereka memiliki tingkat kecerdasan yang mumpuni, terbukti jika salah satu tikus terkena perangkap maka ia akan memberitahu kawannya bahwa jalur yang mereka lewati berbahaya, sangat cerdas bukan? Oh iya, mereka malah bisa berpura-pura mati dan segera kabur sekedip mata ketika kita membuka perangkapnya. Tikus jaman sekarang tidak takut akan kucing seperti cerita dongeng ataupun serial kartun Tom and Jerry. Ada empat hal yang bisa di catat, yakni :
Pertama tikus sekarang kebanyakan sudah berteman dan berdamai dengan kucing.
Kedua karena tikus mempunyai kecerdasan tinggi bisa mengelabui kucing.
Ketiga kucing kurang berminat terhadap tikus lagi karena tikus yang begitu lincah.
Keempat kucing diberi sebagian makanan hasil curian tikus sehingga segan memangsa.
      Ini hanya pandangan saya sebagai masyarakat awam dengan kelakuan aparat dan pejabat publik saat ini. Satu hal yang paling saya takuti dari keempat pemikiran diatas adalah poin pertama dan keempat. Jelas karena pada kedua poin tersebut sudah masuk kedalam sendi-sendi hati nurani. Jika pada pin dua dan tiga masih bisa teratasi dengan bekerja keras dan mengolah strategi, namun pada poin pertama dan keempat lebih kepada kerusakan nurani dan sistem.
      Oke sekarang mari berpaling dari tikus dan menuju ke binatang yang menurut saya pribadi sangat powerful, apalagi kalau bukan buaya. Buaya memiliki jangka hidup yang panjang, terbukti dia dinobatkan sebagai salah satu mahluk jaman purba yang masih hidup hingga saat ini. Mungkin karena dia tidak pernah memilih jenis daging apa yang akan disantap, yang penting memiliki protein tinggi. Binatang satu ini juga bisa reinkarnasi menjadi sosok manusia yang dibenci oleh kaum hawa, namun kali ini saya tidak akan membahas hal itu. Saya akan lebih fokus kepada sifat utama buaya yang beringas, pandai mengintai, pandai mengambil kesempatan, tanpa pandang bulu, dapat hidup di dua alam dan berumur panjang. Saya kagum terhadap binatang buas ini, karena menurut saya semuanya sifatnya sangat mendukung untuk menjadi predator.
      Sesuai judul tulisan ini "Tikus + Buaya = Super Predator" maka saya akan menjabarkan Super Predator sesungguhnya di era ini. Ya benar sekali, super predator itu adalah kita semua sebagai umat manusia yang memiliki kemampuan intelejensi tinggi, powerful, lincah dsb. Satu hal yang membuat kita berbeda dari Super Predator ini adalah hati nurani dan perasaan yang ada dalam hati. Hati nurani merupakan hal murni terlepas dari sifat-sifat buruk. Oleh sebab itu hati nurani ini terletak ditempat terdalam dalam diri dan hanya manusia terpilih yang mampu mengaksesnya. Lazimnya apabila hati nurani telah tertutup maka segalanya sudah demi kepentingan pribadi dan kelompok.
       Saya merasa miris dan ingin mengeluarkan unek-unek dalam diri ini maka terciptalah tulisan ini. Berawal dari adek kelas yang mengeluarkan unek-unek dalam media sosial terkait hubungan Pemerintah Daerah - Mahasiswa yang notabene merupakan warga dari daerah tersebut. Kali ini saya tidak akan menutup-nutupi pemerintah daerah mana yang melakukan hal ini. Benar sekali, itu adalah pemerintah daerah saya, Majene. Sebuah kabupaten di pesisir propinsi Sulawesi Barat.
       27 Maret 2015. Memang sudah terlewat beberapa bulan yang lalu dan cenderung menjadi cerita basi namun hati sudah sesak maka perlu di lampiaskan.  Pada tanggal 27 Maret 2015 bertempat di Wisma Ammana I Pattolawali (Asrama Majene di Yogyakarta) kedatangan tamu dari perangkat daerah. Adapun fakta yang terjadi sesuai sumber terpercaya :
Perangkat daerah yang tergabung dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yakni Asisten III, dan Kabag Umum beserta staf dan jajarannya.
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah untuk "Mencocokkan data aset daerah yang ada dalam catatan daerah dengan yang ada dilapangan beserta mengecek keadaan aset tersebut", ujar Asisten III yang kemudian dibenarkan oleh Kabag Umum.
Perangkat daerah kunjungan seluruhnya bertotal 17 orang sedangkan hanya 9 orang yang mengikuti pertemuan dengan pihak mahasiswa. Pihak panitia sudah menghubungi beberapa perangkat yang belum hadir namun tetap tidak datang.
Tidak semua perangkat yang hadir dalam pertemuan tersebut mengisi daftar presensi yang diberikan oleh panitia. Adapun isi presensi adalah nama, asal dan jabatan.
Durasi kunjungan berkisar 1 jam.
Harus menandatangani 25 rangkap SPPD dari 17 orang yang datang ke Yogyakarta
Berdasarkan fakta diatas maka ada indikasi bahwa :
Dari 17 orang perangkat daerah yang datang terdapat tamu non perangkat daerah yang menggunakan phantom mode.
Pihak yang tidak mengikuti pertemuan tersebut kemungkinan merasa tujuan utama ke Yogyakarta adalah vacation.
Pihak yang idak mengikuti pertemuan tersebut kemungkinan merasa pertemuan dengan mahasiswa adalah kegiatan wasting time.
Bagi perangkat daerah kemungkinan takut akan di panggil dan terbukti bersalah jika mengisi daftar presensi yang telah diberikan oleh panitia pelaksana.
Kemungkinan perangkat daerah yang hadir dalam pertemuan tersebut tidak mengetahui jabatannya secara jelas. Karena sedang dalam phantom mode.
Adanya indikasi bahwa kurang serius menanggapi tugas yang diemban. Untuk biaya perjalanan dinas sebanyak 17 orang bukanlah nominal yang sedikit. Terlebih lagi hanya diselesaikan selama 1 jam, itupun tak dihadiri oleh keseluruhan perangkat daerah.
Kemungkinan durasi 1 jam karena kurang paham akan tugas yang di emban dan menganggap sudah cukup dengan 1 jam, selebihnya vacation.
Adanya indikasi SKPD dalam Phantom Mode diluar 17 orang yang datang ke Yogyakarta.
Kemungkinan perangkat daerah tersebut kurang pandai dalam berhitung.
     Keresahan saya sangat beralasan, ini adalah salah satu contoh dari Super Predator yang berkeliaran dengan mudahnya. Sistem pemerintahan yang kendor atau memang karena sudah sama-sama tahu sehingga semua cukup mengatakan "alah, dari dulu gitu juga dan gak apa-apa kok". Dimana hati nurani anda para pejabat daerah? Anda di biayai oleh uang bapak, ibu, om, tante, kakek, nenek kami. Seluruh perjalanan dinas dan fasilitas di sediakan oleh bapak ibu kami agar dapat melaksanakan tugas tanpa memikirkan sulitnya mencari uang perjalanan. Tahukah anda perasaan bapak ibu kami ketika mengetahui anda semua hanya mempermainkan keringat mereka dan melihat kami anak-anaknya kalian acuhkan? 
      Wahai perangkat daerah yang terangkat menduduki jabatan yang ada saat ini sesungguhnya berkat pemilihan dari kami juga, jadi jangan sia-siakan kepercayaan kami yang kami taruh di pundakmu. Jika saya menjadi anda maka rasanya malu tak berbatas karena bersikap seperti itu.

"Indonesia tidak kurang orang pintar, indonesia kurang orang berhati nurani" 

Berikut ini saya lampirkan gambar screenshot dari sumber penulis :





0 comments:

Friday, April 24, 2015

Mission accomplished


Taken at 35.000 feet
 "Jangan pernah mengharap pelangi dari langit yang cerah, tapi tunggulah pelangi saat langit sedang suram. Dibalik perjuangan keras akan menghasilkan pelangi yang indah"
     Cerita ini berlatar kurang lebih 3.5 tahun yang lalu, tepat setelah kami lulus dari sekolah menengah atas. Tak ada yang begitu berbeda dengan kelulusan ini, sama halnya pada kelulusan sekolah lain. Tentu saja kesamaan tersebut terletak pada alur sekolah - belajar - ujian - lulus. Tapi yang membuat spesial adalah menemukan the hidden treasure. Banyak yang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa paling indah dan siapa yang akan menyangka kalau teori itu berlaku pada kami. Kami adalah kelas ipa 2 yang hadir dan ketemu karena kebetulan. Namun perlahan kebetulan tersebut membawa keindahan yang sudah direncanakan oleh-Nya.
         Keindahan yang telah dimulai harus mulai perlahan terpisah karena waktu memanggil. Selepas UN tahun 2011 kami mulai memilih jalan hidup masing-masing dan tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia. yang ada dalam benak hati adalah bersama seperti dahulu, apabila hal itu terjadi maka everything never changing karena teori mengatakan bahwa jika ingin sesuatu yang baru maka harus melepaskan sesuatu. It means our friendship must be bent for a while.

        Percaya tidak percaya jalinan pertemanan yang telah kami rajut dari awal ternyata memberikan efek panjang. Sang waktu masih belum memiliki kuasa untuk merusak jalinan tersebut, alih-alih rusak namun makin terjalin erat. Ini semua berkat benang-benang cinta yang tulus dari pertemanan yang saling menguatkan satu sama lain. Hal ini yang berbeda dengan jalinan cinta dua sejoli yang begitu erat. Jalinan cinta kami ini lebih dari romeo dan juliet yang telah melegenda di seluruh dunia. Rahasianya terletak pada hari-hari yang kami bangun bersama sejak beberapa tahun yang lalu. Mulai dari berbagai agenda hang out ataupun sekedar jalan sore hingga ke ranah akademik. Jika persahabatan hanya terjalin 3, 4, 5 hingga 7 orang tapi kami berbeda, kami bersahabat lebih dari 30 orang. Jangan bilang persahabatan yang baik itu tanpa pertengkaran dan perselisihan, that is absolutely wrong. Mengapa? Pertengkaran dan perselisihan adalah bumbu penyedap persahabatan yang membuat semakin erat dan erat dan erat lagi hingga kami menertawakan kebodohan kami saat berselisih hal sepele.
         Sang waktu tidak sekejam ibu tiri yang disebutkan di cerita dongeng. Sang waktu ternyata tetap memberikan sedikit jeda bagi kami yang fakir waktu untuk bersama kembali. Singkat namun berati yang menjadikan pertemuan terasa esensial dan berarti. Aku akui bahwa tidak semua dapat berkumpul tapi paling tidak ada jiwa kebersamaan mereka yang belum turut hadir.
Sumber : aswadmansur.wordpress.com
        Yah, nyaris empat tahun kami berpisah di tanah rantau demi mengejar cita-cita masing-masing. Akhirnya satu persatu teman mulai menapakkan kakinya di jenjang keberhasilan. Wisuda, benar sekali, itu adalah istilah yang kamu perlukan untuk melamar menjadi orang sukses kawan. Senang sekali saya melihat kalian mulai menampakkan keberhasilan itu. Pertanyaan besar di kepala saya adalah akankah waktu berharga yang memulai pertemanan ini kembali ke masa kejayaannya?.
           Pikiran buruk dipatahkan oleh aksi nyata yang jelas terpampang di hadapan saya beberapa saat yang lalu. Walaupun belum seluruh berkumpul tapi kalian tidak pernah berubah, tetap saja memiliki cerita lucu nan jenaka. Senang sekali kembali bercerita layaknya hidup di jaman tiga tahun lalu tapi berbadan di masa depan kawan.
       Saya yakin dan percaya kita semua akan menjadi orang yang hebat di bidang masing-masing dan tetap rendah hati sehingga rasa sombong, malu, angkuh, dengki tidak akan berlaku diantara kita kawan. Jangan sunkan memarahi dan menghukum saya apabila suatu saat nanti saya bersikap seperti diatas. Sebab di situlah gunanya teman, yang akan selalu mengingatkan dan meluruskan sesuatu yang salah. Anyway, selamat ya untuk teman-teman yang sudah menyelesaikan studi di bangku perkuliahan. Indonesia need your ability guys so don't waste your time.




        Manis bukan? Jelas manis ketika melihat senyuman lepas setelah melewati masa perkuliahan. Mengacu ke pepatah saya di bagian awal, inilah pelangi yang saya janjikan teman. Ada satu hal yang ingin saya titipkan kepada kalian guys.
"Terbanglah setinggi-tingginya layaknya pilot dan astronaut, jelajahilah angkasa yang tiada batas itu tapi ingat bahwa kita tidak bisa selamanya terbang karena hakikat kita ada di daratan bumi ini. Mari kembali ke tempat asal kita, memajukan tanah air ini, kampung halaman kita."

0 comments:

Tuesday, March 31, 2015

Angin beri tahu waktu.

Rindu rasanya bisa bertingkah bebas layaknya bocah
Saat tidak ada satupun orang yang menyalahkan
Saat bisa berkreasi dan berimajinasi sesuka hati
Rindu rasanya.

Lupa kapan terakhir
Lupa akan hal yang sudah lama hilang
Hilang karena waktu yang terus berputar
Atau karena saya yang ingin melupakan
Kalau saja

Jika saja dapat memutar waktu
Waktu hanya bisa berkata "NO"
Semua telah diberikan
Tapi apakah mampu menangkap inti dari semuanya
Atau hanya lewat bersama angin
Berkata pada hati saja


0 comments:

Monday, March 30, 2015

Semua ini

Iya memang dirimu
Sesuatu yang tak tampak tapi kurasakan
Sesuatu yang kurasa dalam dalam batin
Sesuatu yang wujudnya abstrak
Iya memang dirimu

Akankah merasakan yang kurasakan
Semua keluh kesah ini
Akankah dapat terkirim dengan jarak dan waktu yang memisahkan
Semua tentang dirimu
Aku disini yang menanti dirimu

0 comments:

Friday, March 6, 2015

Candi abang situs bak bukit teletubbies

     Terbangun dari tidur yang lelap membuat semakin malas. Terasa gravitasi di tempat tidur meningkat 10 kali lipat, saya ragu bahwa gaya tarik gravitasi bukanlah 9.8 tapi 98. Cuaca mendung dan tenang membawa nuansa nyaman untuk tidur bukan? Saya yakin itu adalah saat-saat paling krusial. Krusial antara ingin beraktifitas atau melanjutkan kehidupan negeri impian. Beruntung mata kuliah saya tidak ada pada semester ini, bukan karena cuti namun sudah semester akhir. Kalimat itu bila disingkat menjadi "It's Holiday Guys, every day is holiday".
     Dari sekian banyak anak muda jaman sekarang, saya bisa menebak bahwa ketika anda bangun hal pertama yang akan anda lakukan ialah membuka akun social media anda. betul bukan? Ya saya tahu sebab hal demikian juga yang saya lakukan. Scroll dan scroll di instagram dan akhirnya menemukan satu destinasi yang akan saya kunjungi kali ini. Nampak unik dengan nama candi namun tidak berbentuk candi, ya itulah candi abang. 
     Candi abang merupakan situs yang tidak terlalu susah untuk menjangkaunya. Situs ini memiliki akses yang lumayan baik menurut saya. Dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat, namun kendaraan tidak dapat parkir di depan candi. Pengunjung harus jalan sekitar 100 meter mengikuti rerimbunan pohon dan dinginnya kebun masyarakat. Hal itu yang membuat candi ini memiliki pesona lebih. perlu sedikit keringat untuk menjangkaunya. 
      Tidak ada biaya administrasi, cukup membayar biaya parkir bagi pengunjung. Cukup dengan Rp 2000 maka motor dan helm dapat diparkir dengan aman. Pedagang yang ada adalah warga setempat yang membuka lapak, selama pengamatan saya hanya ada beberapa lapak. Ketika anda telah tiba di dalam lingkungan candi maka hanya dapat melihat satu buah papan informasi, tanpa adanya penjelasan lain. Menurut penulis. hal yang lebih asik lagi apabila teman-teman gowes menuju candi ini. Mengapa asik? karena candi ini cocok untuk dijadikan tujuan gowes, diatas candi anda akan melihat wilayah kecamatan Prambanan yang luas di padupadankan dengan bentangan sawah hijau.
     Sejenak melepas lelah dengan mengeringkan keringat sembari menikmati candi yang sudah tertutupi rumput hijau. Angin semilir melewati badan ini hingga seakan berbisik. Saat itu hanya saya seorang yang menikmati keindahan tempat ini. Pulih tenaga setelah di isi oleh pemandangan indah, tak ingin kehilangan momen maka kamera segera keluar dan mengambil gambar. Jepret jepret mencari sudut indah agar tampak maksimal.


      Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi candi ini dapat mengikuti koordinat berikut :
      Longitude  : S 7 48' 37''
      Latitude     : E 110 28' 12''




-Salam penulis-

0 comments:

Wednesday, March 4, 2015

Pemburu Sunset Candi Ijo, Yogyakarta

      Sore yang cerah di hari rabu ini adalah hal langka terjadi dalam beberapa hari terakhir. Lazimnya hujan dan mendung kerap mewarnai pergantian matahari dan bulan setiap hari. Saya bersyukur atas nikmat Tuhan yang tiada akhir diberikan-Nya di setiap saat. 
"Sore hari seperti ini enaknya jalan, mumpung cuaca lagi bersahabat" Pikirku.
      List daftar tujuan dalam kepala mulai bermunculan. Namun pertama-tama yang kulakukan adalah berjalan ke depan kos dan menatap langit di empat arah mata angin. memastikan tidak adanya awan menggumpal dan gelap adalah langkah awal yang baik untuk mengetahui apakah bisa jalan-jalan jauh atau dekat. Alhasil, awan menggumpal tak terlihat sejauh pandangan mata ini. Tujuan sudah terpilih, ya itu adalah "Candi Ijo".

  Menurut wikipedia, Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer arah tenggara Candi Ratu Boko. Arahan yang tidak begitu sulit jika mengerti betul posisi candi Ratu Boko.
     Bergegas menyiapkan peralatan tempur perjalanan kali ini, tripod, kamera, handphone, headset, buku, dan tentunya dompet. Semua siap dan berangkat meluncur pukul 3.32 PM dari jalan Monjali menuju candi ijo. Dalam waktu kurang lebih 35 menit menelusuri padatnya kota Jogja dan pedesaan di kawasan Prambanan, akhirnya sampai juga di lokasi cagar budaya tersebut. Tampak sepi dan hanya ada beberapa buah kendaraan pengunjung. Retribusi untuk masuk dalam candi ini belum ditetapkan sehingga pengunjung bisa masuk secara gratis. Gratis tidak serta merta memberikan pemandangan yang dibawah strandar. Begitu memasuki kawasan candi, terlihat candi berdiri tegak dan dikelilingi rumput hijau tanpa ada sampah yang mengganggu pandangan.
      Menurut saya, candi ini tidak kalah eksotis dengan candi-candi yang sudah terkenal sebelumnya seperti Ratu Boko, Borobudur, bahkan prambanan sekalipun. Indonesia adalah negara dengan segala jenis berjumlah 1001. Dimulai dari 1001 suku, 1001 bahasa, 1001 candi, 1001 sambal, 1001 kuliner dan 1001 lainnya yang sangat mempesona. 
      Terlepas dari kekagumanku pada warisan nenek moyang ini, bergegas kamera keluar dari dalam tas dan mengabadikan segala momen yang ada. Jepret sana jepret sini dan tak terasa waktu terus berputar hingga matahari akan segera meninggalkan hari ini. 

      Kembali saya menemukan harta karun di perjalanan ini, apalagi jika bukan sunset yang eksotis dipadupadankan dengan warisan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah. Sungguh ingin rasanya berada di tempat ini tiap waktu memandangi hal-hal indah dan keluar dari kepenatan rutinitas.
     Jika teman teman ingin mengunjungi candi tersebut, dapat dengan memasukkan koordinat ini :
                                                                Latitude     S 47' 1.7''
                                                                Longitude  E 110 30' 44.3''
    Koordinat tersebut adalah hasil marking saya di candi ijo. Apalagi yang anda tunggu guys, ayo menikmati pesona indahnya Indonesia dari berbagai macam seluk beluk. Nikmati dan telusuri negerimu dulu baru bisa mengatakan bahwa negeri orang lebih baik. Angkat tas dan mari keliling Indonesia. Mencari surga? Maksud kamu Indonesia? 


-Salam penulis-

*Seluruh foto adalah karya penulis tanpa rekayasa dan editing 

0 comments:

Friday, February 27, 2015

Ingin Memotret Pesawat? Yuk di Adi Sucipto

     Ada yang suka dengan dunia aviasi? Sayapun begitu, punya ketertarikan sendiri dengan dunia aviasi, terlebih dengan pesawat tempur yang lihai dalam terbang. Dulu pernah bercita-cita menjadi pilot namun hanya menjadi sebuah cita-cita tanpa terlaksana. Beberapa waktu yang lalu saya mencari-cari lokasi pemotretan pesawat dijogja, alhasil saya menemukan spot ini. Tempat ini bukanlah tempat khusus untuk pengambilan gambar pesawat terbang. Namun jalan yang mengelilingi bandara Adi Sucipto sehingga sering digunakan oleh masyarakat untuk melihat pesawat dari jarak dekat. Bukan hal yang diperbolehkan sebenarnya, karena beberapa saat setelah saya melakukan pemotretan di daerah tersebut datanglah salah satu angoota TNI AU yang mengusir kami. Jelas terpampang tanda bahaya daerah tersebut namun tetap saja banyak masyarakat yang ingin mengabadikan momen pesawat landing ataupun take off. Untuk teman-teman yang ingin mencari lokasi daerah tersebut dapat  melihat denah lokasi dibawah ini.
Denah lokasi.
      Bagi teman-teman yang beruntung maka anda dapat mengabadikan gambar pesawat yang lalu lalang. Mengapa saya mengatakan demikian? karena pada saat saya mengabadikan momen di termpat tersebut, saya melihat beberapa teman-teman fotografer baru saja setting up kamera dan belum sama sekali mendapatkan gambar tetapi sudah diusir oleh petugas TNI AU. Jadi semoga teman-teman beruntung ya. Berikut ini beberapa hasil pengambilan gambar saya kemarin sore.






-Salam Penulis-

0 comments:

Kali Adem Yogyakarta

     Jumat pagi ini aku sengaja bangun lebih pagi. Semester akhir membuat jam tidur dan bangun menjadi kacau, mengapa tidak? setiap hari demi hari mengalami insomnia dan bangun siang karena telat tidur. Tapi untuk pagi kali ini berbeda, sebab aku ingin jalan-jalan sekitaran Jogja. Sudah lama rasanya tidak jalan mengelilingi kota tempatku bernaung 3 tahun terakhir. Kali adem terpilih jadi destinasi setelah melakukan sedikit pencarian di om google.Menurut salah satu blog dan gps navigasi yang ada di handphoneku, lokasi kali adem itu ada di ujung jalan Palagan Tentara Pelajar. Alhasil tingkat kepercayaan akan lokasi tersebut berkisar 80 %.
Lokasi menurut GPS navigasi.
      Pagi sekitar pukul 7.20 mio merah mulai berlari kencang menuju lokasi mengikuti arahan dari GPS. Sesaat menepi untuk membeli perbekalan dan mengisi bahan bakar motor di pom bensin sepanjang perjalanan. Perjalanan menuju lokasi yang dimaksud kurang lebih 15 menit dari rumah dan apabila di total dengan waktu menepi menjadi kurang lebih 25 menit. Hal yang mengejutkan mulai terjadi, menurut lokasi yang ditunjukkan oleh GPS tersebut merujuk pada perkebunan salak pondoh. Tak ada tanda-tanda daerah wisata di lokasi tersebut. GPS mulai ku non-aktifkan dan motor kembali berlari mengikuti jalan yang dominan menuju utara. Terus dan terus mengikuti arah utara dan belok kanan belok kiri dengan asumsi bahwa asal melihat Gn. Merapi maka jalan ini benar dan akhirnya semuanya salah besar. Kutanya pada seorang warga dan mengatakan bahwa kali adem bukan ada di daerah tersebut tapi masih jauh ke arah Cangkringan. Berbekal petunjuk alakadarnya saya mengikuti petunjuk bapak tersebut, kira-kira petunjuknya seperti berikut :
"Mas lurus lalu pertigaan ke kanan, pertigaan lagi ke kiri, lurus sampai ada patung polisi baru belok kiri"
Setelah mengikuti petunjuk tersebut saya kembali bertanya pada warga dan mengatakan kurang lebih seperti ini :
"Mas lurus lalu pertigaan ke kiri, pertigaan lagi ke kanan, lurus sampai ada penjual susu lalu belok kiri"
Belum cukup sampai disitu sebab belum juga kutemukan tanda-tanda saerah bebatuan wisata kali adem. Ibu-ibu yang berada di depan rumah menjadi sasaran pertanyaanku selanjutnya, beliau berkata bahwa
"Mas ke kiri lalu kiri lagi, kemudian turun melewati jembatan gantung Sungai Boyong, nanti akan tembus di Jalan Kaliurang. Mas disana ambil kiri lalu ada petunjuknya kok disana."
Dalam hati berkata "Apa? Jalan Kaliurang?" Ya sudahlah akhirnya kuikuti saja petunjuk ibu tersebut dan benar adanya seperti perkataan beliau bahwa akan tembus di jalan Kaliurang. Sejenak aku terpesona pada kemegahan Merapi ketika muncul ditengah-tengah Sungai Boyong. 
Penampakan Merapi dari Sungai Boyong
     Setelah melewati Kaliurang dan terus mengikuti petunjuk jalan, sampai juga ke ujung jalan. Ujung jalan yang ada membuatku ragu, hanya truk dan jeep dapat melewatinya, pikirku. Akhirnya kucoba saja melewatinya dengan susah payah bersama matic. Terus dan terus sampai akhirnya aku mulai merasa lelah dan putus asa sebab jalan tidak mendukung, ujung jalan belum tentu tempat yang ingin aku kunjungi, serta kendaraan yang kurang pas. Sempat aku putar balik motor dan berjalan menuruni jalan bebatuan terjal. Karena aku tidak ingin pulang dengan tangan kosong maka kusempatkan mengambil beberapa gambar di daerah tersebut.
Lokasi penambangan batu dan pasir.
      Tuhan memang tidak akan memberikan ujian kepada hambanya apabila ia tidak mampu. Dan tuhan tidak akan meninggalkan hambanya yang terus berikhtiar. Dua kalimat tersebut memang benar adanya sebab beberapa saat kemudian rombongan motor dan jeep pengunjung mulai mendaki menuju jalan yang tadi aku lewati. Ternyata eh ternyata orang-orang baru akan menuju kali adem sekitar pukul 8.30 an dan aku kesana terlalu pagi makanya sepi. Setelah melihat beberapa orang lewat aku bersegera tarik gas motor dan mengikuti dari belakang. Tampak bunker persembunyian korban awan panas merapi menandakan aku telah sampai di lokasi kali adem. Tujuan awal yang ingin melihat merapi dari dekat di kali adem akhirnya sirna setelah awan gelap menutupi. Hanya bisa mengabadikan beberapa foto pada hari ini, tak seberapa dengan perjalanan yang penuh perjuangan. Namun dibalik perjuangan ada pelajaran yang aku bisa petik, diantaranya :

  • Jangan melakukan perjalanan jauh ataupun dekat apabila kamu belum paham lokasi pastinya.
  • Pastikan menyesuaikan antara transportasi dan lokasi yang akan anda kunjungi.
  • Jangan menyerah, Tuhan pasti memberikan bimbingannya, baik itu melalui feeling ataupun petunjuk orang lain.
Berikut adalah beberapa foto yang bisa penulis abadikan, semoga bisa kesana lagi dengan kondisi cuaca yang mendukung. Amin.
Bunker

Si jagoan merah
Wisatawan lokal menggunakan jeep.
Absurd

 

Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi kali adem dapat menggunakan koordinat berikut :
Latitude     E  7 34' 59''
Longitude  S  110 26' 51.5''



-Salam Penulis-

0 comments:

Saturday, February 21, 2015

Biduk-biduk The Hidden Paradise

     Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki pesona wisata alam yang menakjubkan. Salah satu dari anugerah Tuhan pada Indonesia adalah alam Biduk-biduk. Biduk-biduk, kecamatan yang terletak di ujung timur Kabupaten Berau merupakan mutiara yang tersembunyi.Biduk-biduk merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Berau dengan notabene memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kekayaan daerah pariwisata yang memanjakan mata menjadi daya tarik utama. Ilustrasi lokasi Biduk-biduk dapat dilihat dari gambar berikut ini. Gambar tersebut penulis ambil dari Aplikasi Google Earth.


      Penulis memulai perjalanan ke Biduk-biduk sebagai salah satu anggota tim KKN-PPM UGM 2014. Ya, sebagai anggota dari tim kami berangkat bersamaan dengan tujuan yang sama yakni melaksanakan program pengabdian masyarakat. Pengabdian yang kami laksanakan adalah dengan mengaplikasikan ilmu yang selama kami terima di perguruan tinggi di kehidupan bermasyarakat.
      Perjalanan menuju Kecamatan Biduk-biduk perlu ditempuh dengan kendaraan umum yang sering dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan taksi. Jangan mengharapkan taksi seperti biasanya, sebab taksi ini hanya sebuah ungkapan. Biasanya hanya berupa mobil avanza ataupun innova. Waktu perjalanan yang ditempuh dari kota Berau menuju Biduk-biduk cukup lama, sekitar 5 hingga 6 jam dan biaya yang perlu disiapkan kurang lebih Rp 150K per orang. Jangan khawatir, harga tersebut dapat saja berubah apabila anda pintar melakukan tawar menawar.
"Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui"
      Peribahasa yang mungkin tepat sekali penulis gunakan untuk mengungkapkan perasaan saat melaksanakan kegiatan KKN tersebut. Mengapa tidak? Perpaduan antara alam dan masyarakat sangat harmonis di tempat tersebut. Kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dan alam memberikan suguhan indahnya kepada kami sebagai tamu. Dua bulan yang harus kami jalani di tempat tersebut terasa sangat singkat. Keramahan, keharmonisan, canda tawa semua bercampur aduk jadi satu di kecamatan paling timur tersebut.
      Bagi anda yang mencari tempat wisata alam dengan syarat tanpa tersentuh oleh tangan-tangan nakal manusia maka penulis bisa menyarankan satu alternatif. Apalagi kalau bukan Kecamatan Biduk biduk. Di biduk-biduk anda akan disuguhkan oleh penampakan pantai pasir putih, hutan mangrove alami, biota laut yang masih alami, pulau Kaniungan besar dan kecil, air terjun, labuan cermin, lokasi pemancingan ikan laut dan lain sebagainya. Untuk masalah akomodasi berupa penginapan dan kendaraan anda dapat menginap di rumah warga ataupun villa/wisma yang sudah ada disana. Harganya pun terjangkau dan jaminan mendapatkan pelayanan ramah. Anda ingin bermain perahu?makan ikan segar? silahkan datang di sepanjang bibir pantai saat matahari mengintip di ufuk timur dan tunggu perahu warga setempat yang datang dari lautan dengan membawa tangkapan ikan segar. Berikut beberapa foto yang mungkin bisa menggambarkan lingkungan alam di biduk-biduk.
Lokasi : Pantai Biduk-biduk
Lokasi : Dermaga Biduk biduk
Suasana sunrise di sepanjang pantai Biduk-biduk

Lokasi : Air terjun Kampung Teluk Sumbang
Lokasi : Labuan cermin
Lokasi : Labuan Cermin
Lokasi : Pantai kampung Teluk Sumbang
Lokasi : Labuan cermin
Lokasi : Sungai Asam kampung Teluk Sulaiman
Lokasi : Dermaga Kampung Pantai Harapan

Lokasi : Pantai pulau Kaniungan Kecil
          So? Apa lagi yang anda tunggu? Ayo keliling Indonesia dan temukan surga-surga lainnya.

*Beberapa foto yang diatas diambil oleh teman penulis.

0 comments: