TOP NEWS

My way of joking is to tell the truth. That's the funniest joke in the world -Muhammad Ali-

Tuesday, March 31, 2015

Angin beri tahu waktu.

Rindu rasanya bisa bertingkah bebas layaknya bocah
Saat tidak ada satupun orang yang menyalahkan
Saat bisa berkreasi dan berimajinasi sesuka hati
Rindu rasanya.

Lupa kapan terakhir
Lupa akan hal yang sudah lama hilang
Hilang karena waktu yang terus berputar
Atau karena saya yang ingin melupakan
Kalau saja

Jika saja dapat memutar waktu
Waktu hanya bisa berkata "NO"
Semua telah diberikan
Tapi apakah mampu menangkap inti dari semuanya
Atau hanya lewat bersama angin
Berkata pada hati saja


0 comments:

Monday, March 30, 2015

Semua ini

Iya memang dirimu
Sesuatu yang tak tampak tapi kurasakan
Sesuatu yang kurasa dalam dalam batin
Sesuatu yang wujudnya abstrak
Iya memang dirimu

Akankah merasakan yang kurasakan
Semua keluh kesah ini
Akankah dapat terkirim dengan jarak dan waktu yang memisahkan
Semua tentang dirimu
Aku disini yang menanti dirimu

0 comments:

Friday, March 6, 2015

Candi abang situs bak bukit teletubbies

     Terbangun dari tidur yang lelap membuat semakin malas. Terasa gravitasi di tempat tidur meningkat 10 kali lipat, saya ragu bahwa gaya tarik gravitasi bukanlah 9.8 tapi 98. Cuaca mendung dan tenang membawa nuansa nyaman untuk tidur bukan? Saya yakin itu adalah saat-saat paling krusial. Krusial antara ingin beraktifitas atau melanjutkan kehidupan negeri impian. Beruntung mata kuliah saya tidak ada pada semester ini, bukan karena cuti namun sudah semester akhir. Kalimat itu bila disingkat menjadi "It's Holiday Guys, every day is holiday".
     Dari sekian banyak anak muda jaman sekarang, saya bisa menebak bahwa ketika anda bangun hal pertama yang akan anda lakukan ialah membuka akun social media anda. betul bukan? Ya saya tahu sebab hal demikian juga yang saya lakukan. Scroll dan scroll di instagram dan akhirnya menemukan satu destinasi yang akan saya kunjungi kali ini. Nampak unik dengan nama candi namun tidak berbentuk candi, ya itulah candi abang. 
     Candi abang merupakan situs yang tidak terlalu susah untuk menjangkaunya. Situs ini memiliki akses yang lumayan baik menurut saya. Dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat, namun kendaraan tidak dapat parkir di depan candi. Pengunjung harus jalan sekitar 100 meter mengikuti rerimbunan pohon dan dinginnya kebun masyarakat. Hal itu yang membuat candi ini memiliki pesona lebih. perlu sedikit keringat untuk menjangkaunya. 
      Tidak ada biaya administrasi, cukup membayar biaya parkir bagi pengunjung. Cukup dengan Rp 2000 maka motor dan helm dapat diparkir dengan aman. Pedagang yang ada adalah warga setempat yang membuka lapak, selama pengamatan saya hanya ada beberapa lapak. Ketika anda telah tiba di dalam lingkungan candi maka hanya dapat melihat satu buah papan informasi, tanpa adanya penjelasan lain. Menurut penulis. hal yang lebih asik lagi apabila teman-teman gowes menuju candi ini. Mengapa asik? karena candi ini cocok untuk dijadikan tujuan gowes, diatas candi anda akan melihat wilayah kecamatan Prambanan yang luas di padupadankan dengan bentangan sawah hijau.
     Sejenak melepas lelah dengan mengeringkan keringat sembari menikmati candi yang sudah tertutupi rumput hijau. Angin semilir melewati badan ini hingga seakan berbisik. Saat itu hanya saya seorang yang menikmati keindahan tempat ini. Pulih tenaga setelah di isi oleh pemandangan indah, tak ingin kehilangan momen maka kamera segera keluar dan mengambil gambar. Jepret jepret mencari sudut indah agar tampak maksimal.


      Bagi teman-teman yang ingin mengunjungi candi ini dapat mengikuti koordinat berikut :
      Longitude  : S 7 48' 37''
      Latitude     : E 110 28' 12''




-Salam penulis-

0 comments:

Wednesday, March 4, 2015

Pemburu Sunset Candi Ijo, Yogyakarta

      Sore yang cerah di hari rabu ini adalah hal langka terjadi dalam beberapa hari terakhir. Lazimnya hujan dan mendung kerap mewarnai pergantian matahari dan bulan setiap hari. Saya bersyukur atas nikmat Tuhan yang tiada akhir diberikan-Nya di setiap saat. 
"Sore hari seperti ini enaknya jalan, mumpung cuaca lagi bersahabat" Pikirku.
      List daftar tujuan dalam kepala mulai bermunculan. Namun pertama-tama yang kulakukan adalah berjalan ke depan kos dan menatap langit di empat arah mata angin. memastikan tidak adanya awan menggumpal dan gelap adalah langkah awal yang baik untuk mengetahui apakah bisa jalan-jalan jauh atau dekat. Alhasil, awan menggumpal tak terlihat sejauh pandangan mata ini. Tujuan sudah terpilih, ya itu adalah "Candi Ijo".

  Menurut wikipedia, Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang masih merupakan bagian perbukitan Batur Agung, kira-kira sekitar 4 kilometer arah tenggara Candi Ratu Boko. Arahan yang tidak begitu sulit jika mengerti betul posisi candi Ratu Boko.
     Bergegas menyiapkan peralatan tempur perjalanan kali ini, tripod, kamera, handphone, headset, buku, dan tentunya dompet. Semua siap dan berangkat meluncur pukul 3.32 PM dari jalan Monjali menuju candi ijo. Dalam waktu kurang lebih 35 menit menelusuri padatnya kota Jogja dan pedesaan di kawasan Prambanan, akhirnya sampai juga di lokasi cagar budaya tersebut. Tampak sepi dan hanya ada beberapa buah kendaraan pengunjung. Retribusi untuk masuk dalam candi ini belum ditetapkan sehingga pengunjung bisa masuk secara gratis. Gratis tidak serta merta memberikan pemandangan yang dibawah strandar. Begitu memasuki kawasan candi, terlihat candi berdiri tegak dan dikelilingi rumput hijau tanpa ada sampah yang mengganggu pandangan.
      Menurut saya, candi ini tidak kalah eksotis dengan candi-candi yang sudah terkenal sebelumnya seperti Ratu Boko, Borobudur, bahkan prambanan sekalipun. Indonesia adalah negara dengan segala jenis berjumlah 1001. Dimulai dari 1001 suku, 1001 bahasa, 1001 candi, 1001 sambal, 1001 kuliner dan 1001 lainnya yang sangat mempesona. 
      Terlepas dari kekagumanku pada warisan nenek moyang ini, bergegas kamera keluar dari dalam tas dan mengabadikan segala momen yang ada. Jepret sana jepret sini dan tak terasa waktu terus berputar hingga matahari akan segera meninggalkan hari ini. 

      Kembali saya menemukan harta karun di perjalanan ini, apalagi jika bukan sunset yang eksotis dipadupadankan dengan warisan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah. Sungguh ingin rasanya berada di tempat ini tiap waktu memandangi hal-hal indah dan keluar dari kepenatan rutinitas.
     Jika teman teman ingin mengunjungi candi tersebut, dapat dengan memasukkan koordinat ini :
                                                                Latitude     S 47' 1.7''
                                                                Longitude  E 110 30' 44.3''
    Koordinat tersebut adalah hasil marking saya di candi ijo. Apalagi yang anda tunggu guys, ayo menikmati pesona indahnya Indonesia dari berbagai macam seluk beluk. Nikmati dan telusuri negerimu dulu baru bisa mengatakan bahwa negeri orang lebih baik. Angkat tas dan mari keliling Indonesia. Mencari surga? Maksud kamu Indonesia? 


-Salam penulis-

*Seluruh foto adalah karya penulis tanpa rekayasa dan editing 

0 comments: